terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
- Perlindungan terhadap proses-proses interaksi yang terjadi antara hutan dan lingkungan (proteksi),
- Konservasi habitat dari flora dan fauna yang terdapat dalam hutan (konservasi).
Fungsi
hutan tropika dalam hal proteksi yaitu produksi oksigen dan penyerap
karbon, sebagai pencegah erosi dan banjir, serta perlindungan tata air.
Fungsi hutan dalam hal konservasi yaitu sebagai habitat satwa liar dan
sumber gen (plasma nutfah) yang selanjutnya sebagai penyokong
keanekaragaman hayati (biodiversity).
Gambar 1 Hutan Hujan Tropika di Indonesia Sumber: http://andimanwo.wordpress.com |
Produksi oksigen dan penyerap karbon dioksida
Pencegah erosi dan banjir, serta pengatur tata air
Fungsi
hutan yang paling penting adalah produksi oksigen. Tanpa adanya oksigen
maka tidak akan ada kehidupan karena seluruh makhluk hidup di dunia
ini, baik hewan, manusia, dan tumbuhan, membutuhkan oksigen dalam
melangsungkan hidupnya. Fungsi hutan sebagai penghasil oksigen tak dapat
dipisahkan dengan fungsi hutan sebagai penyerap karbon. Dalam
menjalankan kedua fungsi tersebut, proses interaksi antara hutan dan
lingkungan yang terjadi sangat berkaitan proses fotosintesis dan siklus
karbon. Hutan, yang merupakan kumpulan dari banyak pohon, menjalankan
proses fotosintesis (yang merupakan salah satu bagian dari siklus
karbon) yang menyerap karbondioksida di atmosfer dan kemudian disimpan
dalam bentuk biomassa berupa daun, batang, akar, maupun buah, serta
menghasilkan oksigen ke udara yang akan dipergunakan oleh manusia,
hewan, dan tumbuhan dalam melakukan respirasi (Gambar 2). Proses
fotosintesis yang dijalankan oleh pohon-pohon dalam hutan tersebut
sangat berguna dalam mengurangi dampak perubahan iklim global (global
climate change mitigation) karena dapat mengurangi jumlah karbon di
udara sebagai gas rumah kaca penyebab pemanasan global (global warming).
Gambar 2 Fotosintesis sebagai bagian dari siklus karbon. |
Jika
dikaitkan dengan karakternya, fungsi hutan tropika tersebut diatas
dapat terjadi karena hutan tropika mempunyai karakter yang selalu hijau
sepanjang tahun (evergreen) dan menjalankan proses siklus hara tertutup (closed nutrient cycle).
Karakter hutan tropika yang evergreen mengakibatkan fotosintesis dapat
terjadi sepanjang tahun sehingga daya serap terhadap karbon di udara di
hutan tropika akan lebih tinggi dibanding hutan dan ekosistem lainnya
yang berada di luar kawasan tropis (hutan temperate, hutan boreal,
padang rumput, gurun, dan sebagainya). Karakter hutan tropika yang
selalu hijau tersebut juga mengakibatkan pertumbuhan tinggi dan diameter
pohon-pohon dalam hutan dapat berlangsung sepanjang tahun sehingga
menghasilkan biomassa sebagai simpanan karbon yang besar. Selain itu,
dalam proses siklus hara tertutup, daun-daun yang berguguran dan batang
pohon yang mati (nekromassa) di lantai hutan terdekomposisi kedalam
tanah oleh bakteri pengurai dan menghasilkan berbagai unsur hara yang
kemudian diikat oleh mikroorganisme dalam tanah seperti mikoriza dan
rhizobium yang bersimbiosis dengan akar. Proses siklus hara tertutup
tersebut mengakibatkan banyak karbon di udara hasil penyerapan dalam
proses fotosintesis yang juga tersimpan dalam tanah.
Pencegah erosi dan banjir, serta pengatur tata air
Hutan memiliki peran sebagai pencegah
erosi dan banjir, serta pengatur tata air. Dalam menjalankan fungsi
tersebut, proses interaksi hutan dan lingkungan sangat berkaitan dengan
siklus hidrologi yang terjadi. Dalam siklus hidrologi, terjadi penguapan
air dari tanaman, tanah, dan air (laut, danau, sungai, dan air terbuka
lainnya) yang disebut juga evapotranspirasi, kemudian air menguap ke
atmosfer dalam bentuk uap air dan terkondensasi di udara membentuk awan
lalu kemudian terjadi hujan atau dapat disebut juga presipitasi. Air
hujan tersebut dapat langsung jatuh ke permukaan tanah sehingga terjadi
aliran permukaan (run-off) dan dapat pula jatuh melalui tajuk pohon (throughfall) kemudian mengalir melalui batang (stemflow) dan terserap kedalam tanah (infiltration) menjadi aliran bawah permukaan (sub-surface runoff) maupun tersimpan dalam tanah menjadi air tanah (ground water storage). Siklus hidrologi secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Siklus hidrologi. |
Daerah iklim
tropika memiliki curah hujan yang tinggi dalam setahun dibandingkan
dengan daerah dengan iklim temperate dan kutub. Hal itu mengakibatkan
adanya tegakan hutan tropika sebagai penutup permukaan tanah menjadi
penting. Peranan hutan tropika dalam mencegah banjir dan longsor serta
pengaturan tata air sangat erat kaitannya dengan karakter hutan tropika
yang memiliki tajuk berstratifikasi dan selalu hijau sepanjang tahun.
Stratifikasi tajuk hutan tropika yang berlapis-lapis menyebabkan air
hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah sehingga tidak terjadi
erosi permukaan maupun longsor (jika berada di lahan dengan kemiringan
tinggi) dan tidak mengalir diatas permukaan tanah yang akan
mengakibatkan banjir, tetapi mengalir melalui tajuk (through-fall) kemudian melalui batang (stemflow), lalu sesampainya di permukaan tanah air meresap ke dalam tanah (infiltration)
yang kemudian mengalir dalam bentuk aliran bawah permukaan tanah dan
tersimpan dalam tanah dalam bentuk air tanah. Peranan stratifikasi tajuk
dalam perlindungan tata air serta pencegahan erosi dan banjir disajikan
pada Gambar 4.
Gambar 4 Peranan stratifikasi tajuk dalam perlindungan tata air serta pencegahan erosi dan banjir |
Konservasi habitat dari flora dan fauna yang terdapat dalam hutan
Peranan
hutan tropika dalam mengkonservasi habitat flora dan fauna juga sangat
erat kaitannya dengan karakter hutan tropika yang memiliki tajuk yang
berstratifikasi. Pada setiap lapisan tajuk hutan tropika, terdapat flora
dan fauna yang spesifik hidup di lapisan tajuk tersebut, baik sebagai
tempat beristirahat, berkembang biak, dan mencari makanan. Fungsi hutan
tropika dalam mengkonservasi habitat dari flora dan fauna menjadi
penyokong fungsi biodiversitas hutan.
Komentar
Posting Komentar